Pemkab Wajo Bangun Sinergitas Dengan Penyuluh Agama
Wajo (postkotamakassarnews)
Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo membangun sinergi dengan Penyuluh Agama Kementerian Agama Kabupaten Wajo dalam peningkatan pembinaan keagamaan tahun 2024, pada Selasa (5/11/2024) di Sengkang.
Acara ini di buka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra setda Wajo Ir. Andi Musdalifah, Z, Msi, yang dihadiri Kabag Kesra Farid Wajedi, S, IP beserta stap Bagian Kesra dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Wajo serta para penyulu agama.
Ir. Andi Musdalifah, Z, Msi |
Asisten pemerintahan dan Kesra setda Wajo dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pembinaan mental spiritual oleh Pemerintah Daerah melalui Bagian Kesejahteraan rakyat.
Dikatakan kegiatan ini merupakan bukti nyata dan komitmen Pj. Bupati Wajo dalam pembinaan keagamaan sebagai modal dasar dalam pelaksanaan pembangunan di kabupaten Wajo.
Sekarang ini, katanya, pemerintah Kabupaten Wajo terus melakukan berbagai akselerasi pembangunan dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, seperti starting, HIV/ AIDS dan pernikahan usia dini.
Selanjutnya Asisten pemerintahan dan Kesra Wajo berharap kepada para penyuluh Agama sebagai garda terdepan dalam memberikan penyuluhan di masyarakat di harapkan memberikan pendampingan kepada para calon pengantin, memberikan pemahaman cegah stanting sedari dini dengan pemenuhan Gizi ibu dan resiko pernikahan dini, kasus HIV/AIDS juga perlu mendapat perhatian khusus bagi kita semua.
Dijelaskan, beberapa tahun terakhir di Kabupaten Wajo di temukan kasus HIV/ AIDS dengan penyebab utama adalah hubungan sesama jenis, penyakit ini tentu merupakan ancaman serius bagi generasi muda, dengan pergaulan bebas akan mempercepat Penukaran penyakit ini, penyuluh agama di harapkan mampu memberikan edukasi melalui mimbar- mimbar dakwah terkait hukum perilaku menyimpang / kelainan seksual dilihat dari sudut pandang agama.
Begitu juga dengan pernikahan usia dini Kabupaten Wajo pada tahun 2023 berhasil menekan secara signifikan pernikahan anak dengan memperketat pemberian dispensasi nikah dan kebijakan lainya terkait pencegahan pernikahan anak namun hal tersebut menyisahkan persoalan baru yaitu maraknya pernikahan anak secara diri, sehingga hal tersebut tidak tetcatat oleh KUA untuk itu para penyuluh agama di harapkan terus melakukan edukasi di tengah_ tengah masyarakat terkait akibat jika pernikahan tidak tercatat secara resmi di KUA.
Selanjutnya Kabag Kesra Setda Wajo Farid Wajedi, S. IP mengatakan angka terkhir prevalensi stanting tahun 2022 yaitu 28,6 persen tahun ini pemerintah kabupaten Wajo menargetkan angka prevalensi stanting berada pada angka 14 persen untuk mencapai angka tersebut dibutuhkan upaya luar biasa melalui kolaborasi lintas sektor salah satunya kementerian Agama melalui penyuluh agama sebagai garda terdepan. (pkmn/andipammu)
Posting Komentar untuk "Pemkab Wajo Bangun Sinergitas Dengan Penyuluh Agama"